FSRD – Program Studi Kriya Seni Tekstil, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret (UNS), menggelar kuliah tamu “General Lecture” bersama Ibu Maharani Setyawan, Direktur Lurik Prasojo, pada Selasa (26/11/2024). Acara ini berlangsung di Aula FSRD UNS dengan dihadiri oleh mahasiswa dan dosen untuk memperdalam wawasan tentang kain lurik, sejarahnya, inovasi produksinya, serta tantangan dalam mempertahankan dan mengembangkan warisan budaya di era modern.
Ibu Maharani Setyawan memulai presentasinya dengan mengenalkan sejarah Lurik Prasojo, yang telah memproduksi kain lurik sejak 1950 di Klaten. Awalnya, perusahaan ini berfokus pada pembuatan produk seperti selimut dan serbet dengan menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Saat ini, Lurik Prasojo telah berkembang menjadi salah satu produsen lurik terkemuka, yang dikenal berkat inovasi seperti lurik batik, lurik stretch untuk kebutuhan olahraga, serta lurik patchwork dengan konsep zero waste.
Sebagai pemimpin generasi kedua, Ibu Maharani memaparkan perjalanan perusahaan dalam memperkenalkan desain-desain lurik yang keluar dari pakem tradisional. Pendekatan ini membuat produk lurik menjadi lebih unik, menarik, dan relevan dengan pasar modern, termasuk koleksi musim dingin (winter-autumn) dengan kain yang lebih tebal.
Salah satu inovasi penting Lurik Prasojo adalah penggunaan bahan sisa kain lurik untuk menciptakan produk fashion eksklusif. Selain itu, perusahaan juga memberdayakan ibu-ibu PKK untuk pembuatan keset dan melibatkan 80% karyawan perempuan dalam proses produksinya. Dengan pendekatan ini, Lurik Prasojo tidak hanya menghasilkan produk berkualitas tetapi juga memberikan dampak sosial yang signifikan.
Dalam dunia mode, Lurik Prasojo aktif berpartisipasi dalam berbagai acara seperti Inacraft, Urban Solo Fashion Show, dan berbagai pameran fashion lainnya. Dengan mengikuti asosiasi seperti APPMI, perusahaan terus berinovasi, bertumbuh, dan mengikuti tren fashion terkini. Untuk meningkatkan aksesibilitas, mereka juga memanfaatkan platform digital seperti live streaming di TikTok dengan konsep jastip (jasa titip) dan reseller dari kalangan ibu rumah tangga.
Mahasiswa UNS yang hadir tampak antusias menyimak paparan Ibu Maharani, terutama tentang strategi desain dan pemasaran kain lurik ke berbagai segmen pasar, mulai dari seragam hingga produk fashion premium. Diskusi interaktif membahas potensi lurik dalam pasar global dan langkah-langkah yang diambil Lurik Prasojo untuk mempertahankan posisinya di tengah persaingan dengan produk impor, terutama dari China.
Kuliah tamu ini juga memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk mulai berani berpartisipasi dalam event fashion show dan menciptakan inovasi berbasis tradisi. Salah satu pesan utama yang disampaikan Ibu Maharani adalah pentingnya memahami pasar dan menentukan target, sekaligus berdoa dan menjaga komitmen terhadap kualitas dan keberlanjutan produk. Melalui acara ini, diharapkan mahasiswa Desain Mode UNS dapat terinspirasi untuk mengembangkan karya berbasis kain tradisional dengan pendekatan modern dan inovatif, serta terus melestarikan warisan budaya Indonesia di tengah perkembangan industri kreatif.
Humas FSRD UNS 2024