Gambar 1 Proses Pembagian Sabun Cuci Tangan Gratis dan Penyebaran Video Animasi
Sumber: Penulis, 2020
UNS – Mahasiswa Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menginisiasi pendistribusian set alat-alat kesehatan yang diperlukan secara gratis kepada warga. Program ini digagas oleh mahasiswa bernama Rafaella Intan Airin Rachma, yang dilaksanakan di dusun Ketelan, RT 2 Kelurahan Ketelan Kecamatan Banjarsari, Surakarta. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka Kuliah Kerja Nyata (KKN) penanganan COVID-19, virus pandemi yang sudah melanda di Indonesia sejak bulan Maret lalu di tahun 2020 ini.
Rafaella menyampaikan bahwa, keadaan yang disebabkan oleh virus ini cukup meresahkan warga karena selama karantina, sulit untuk melakukan aktivitas di luar rumah meskipun cukup banyak kebutuhan-kebutuhan yang harus terpenuhi. Belum lagi dengan harga barang-barang yang melonjak akibat semakin langkanya barang akan kebutuhan sehari-hari, disebabkan oleh pandemi tersebut.
“ Cukup banyak, ya warga yang yang mengeluh, nggak cuma di dusun ini, barang-barang kebutuhan harganya melonjak jauh. Belum lagi harga alat-alat kesehatan seperti Hand Sanitizer dan masker. Semakin langka, harganya semakin gila-gilaan. Banyak yang menjual baik secara online atau offline, tapi harus hati-hati juga, karena apabila salah beli juga rugi, barangnya nggak bener. Padahal itu barang wajib selama pandemi COVID-19 ini. ”
Dalam mengatasi berbagai problematika yang sedang terjadi saat ini, Rafaella menggagas beberapa kegiatan yang dapat membantu warga, khususnya warga dusun Ketelan untuk selalu menjaga diri, dan selalu mematuhi himbauan kesehatan yang telah disampaikan oleh pemerintah. Salah satunya adalah mendistribusikan alat-alat kesehatan yang diperlukan pada masa pandemi ini, tentu saja dengan masih mematuhi protokol kesehatan yang ada.
“ Jadi karena dusun ini berada di tengah kota, kontak antar tetangga agak kurang. Masih ada warga yang menutup diri dan kurang aktif dalam beberapa kegiatan. Maka dari itu saya yang harus turun tangan sendiri dalam membantu memenuhi kebutuhan warga yang saat ini sedang sulit. Saya membagikan satu set alat-alat kesehatan ke setiap rumah yang ada di dusun Ketelan. Satu set itu terdiri dari 1 botol Hand Sanitizer, 1 botol sabun cuci tangan, 4 buah masker, dan satu brosur yang saya desain sendiri yang isinya tentan langkah mencuci tangan dengan baik dan benar. Selain itu saya juga memasang poster di beberapa spot tertentu yang isinya juga terkait protokol kesehatan selama pandemi. “
Tidak hanya membagikan set alat kesehatan, sosialisasi dan edukasi secara online juga diberikan oleh Rafaella melalui video animasi singkat yang telah didesain sendiri.
“ Video animasi yang saya buat berisi tentang apa saja yang perlu dipersiapkan ketika hendak pergi ke luar rumah pasca pandemi. Jadi seperti memakai pakaian yang tertutup untuk mengurangi kontak fisik, selalu memakai masker, dan tidak lupa untuk selalu membawa hand sanitizer, tisu dan lain-lain. Intinya seperti mengatakan bahwa ketika pandemi dan karantina berlangsung, kita sebenarnya masih bisa ke dunia luar, untuk memenuhi kebutuhan, TAPI, dengan mematuhi protokol kesehatan yang sudah dianjurkan bagi masyarakat. “
Dalam kegiatan KKN ini Rafaella menyampaikan bahwa dalam pelaksanaannya banyak dibantu oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dr. Deny Tri Ardianto. Tanpa beliau Rafaella tidak dapat melakukan kegiatan tersebut dengan lancar. Rafaella juga menambahkan, jika KKN yang dilakukan di dusun tempat tinggalnya sendiri ini cukup efektif dan menguntungkan kedua belah pihak, meskiun hal tersebut adalah hasil dari pandemi COVID-19.
“ Saya cukup beruntung dapat melakukan KKN di dusun tempat tiggal saya sendiri. Meskipun orang-orangnya cenderung pasif, tapi saya masih bisa menjalankan KKN dengan baik. Biaya KKN pun bisa ditekan. Saya tidak perlu lagi mengikuti KKN yang nantinya akan diadakan secara resmi dari kampus. Saya tak perlu pergi ke gunung atau pantai atau lokasi KKN yang jauh lainnya. Selain itu saya juga bisa menjadi lebih dapat akrab dan berkomunikasi dengan tetangga-tetangga yang menjadi bagian dari dusun Ketelan. “