FSRD – Riset Grup Pengkajian Seni, Program Studi (Prodi) Seni Rupa Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar diskusi dan evaluasi pengembangan produk batik pada Sabtu (8/6/2024). Bertempat di Rumah Batik Giriarum, Jl. Kauman, Babadan, Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Riset Grup Pengkajian Seni, Program Studi Seni Rupa Murni FSRD UNS.
Dihadiri oleh beberapa Tim Dosen Peneliti, perwakilan paguyuban perajin Batik Girilayu, Mahasiswa MBKM serta perwakilan dari kelompok KKN, acara ini dibuka oleh Dr. Desy Nurcahyanti, S.Sn., M.Hum., sekaligus mengantar diskusi dan pemaparan materi oleh narasumber yaitu Bapak Tri Hartono Winata.
Bapak Tri Hartono Winata, atau yang kerap dipanggil Tony merupakan alumni Program Studi Kriya Tekstil FSRD UNS yang saat ini menjadi desainer Batik Margaria, Yogyakarta. Selama kurang lebih 10 tahun meniti karir di bidang perbatikan, beliau memiliki perhatian khusus mengenai pengembangan produk batik serta sangat mengapresiasi para perajin batik terutama di Girilayu untuk tetap mempertahankan teknik tradisional batik tulis.
Batik Girilayu saat ini sudah ada yang merambah di dunia ekspor yaitu berupa produk turunannya. Tidak hanya itu, baru-baru saja perajin Batik Girilayu juga berkontribusi dalam pembuatan kain batik yang dikenakan untuk seragam pada acara HUT Dekranas ke-44.
Pengembangan produk batik memang sangat baik apabila tetap mempertahankan teknik tulis, tetapi disisi lain juga harus tetap memperhatikan pangsa pasar yang lain. Pertemuan ini merupakan momentum untuk saling bertukar ilmu dengan para perajin Batik Girilayu, sehingga harapannya kegiatan diskusi dan evaluasi pengembangan produk fashion dan home decor ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang terkait.
Menurut Bapak Tony terdapat motif kain batik maupun produk turunan lainnya yang masih bisa dipertahankan, diteruskan atau dikembangkan kembali, mulai dari teknik pewarnaan maupun pencantingan. Kalimat berkesan yang disampaikan Bapak Tony adalah, “Beli kain itu jodoh, dan kain akan memilih sendiri siapa pembelinya”, begitu tuturnya pada saat menceritakan pengalamannya membeli kain batik.
Humas FSRD UNS 2024