FSRD UNS kembali mengadakan pelatihan bertajuk Pelatihan Handycraft “Ikat Celup” untuk ibu-ibu sekitar kampus yang dibuka oleh Dekan FSRD UNS yaitu Drs. Ahmad Adib, M.Hum., Ph.D, diketuai oleh Dyah Yuni Kurniawati,S.Sn.,M.Sn, dosen Prodi Seni Rupa Murni. Pada acarra menampilkan narasumber Dra.Tiwi Bina Affanti,M.Sn dosen Prodi Kriya Tekstil. Kegiatan tersebut diikuti 55 peserta ibu-ibu yang dalam pelaksanaanya dibantu mahasiswa Kriya Tekstil.
Ikat celup berasal dari kosakata bahasa Inggris tie-dye. Tie-dye merupakan salah satu bentuk seni tekstil warisan kaum Hippies atau Flower Generation yang berkembang pada akhir 1960-an dan awal 1970-an di Amerika. Biasanya Tie-dye diaplikasikan pada baju agar terlihat lebih berwarna dan “nyeni”. Tak heran bila ikat celup juga dianggap sebagai sebuah bentuk psychedelic art. Ikat celup adalah tehnik pewarnaan pada kain tanpa menggunakan malam sebagai bahan perintang akan tetapi menggunakan tali yang diikatkan pada kain yang berfungsi merintangi warna masuk keserat kain. Tali dibuka setelah pencelupan selesai. Karena ikatan tali pada kain akan timbul motif tertentu. Bentuk motif yang terjadi terbatas pada kemungkinan bentuk ikatan tali tersebut.
Bertempat di Ruang Kanopi lanta II FSRD, hari Sabtu, 30 September 2017, Pelatihan ini berlangsung dengan peserta sebanyak 55 orang. Adapun tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk memberikan bekal keterampilan ikat celup kepada ibu-ibu sekitar kampus sehingga mereka dapat membuat kerajinan/handycraf untuk menambah pendapatan keluarga. Alhasil banyak ibu-ibu yang mengatakan “ini adalah pengalaman pertama saya dan saya sangat senang sekali diberikan ketarmpilan baru dan mohon ada pelatihan dan pendampingan selanjutnya”.
Kegiatan ini adalah salah satu bentuk partisipasi Universitas Sebelas Maret dalam memberdayakan masyarakat sekitar kampus untuk meningkatkan keterampilan dibidang handycraft.Bertempat di Ruang Kanopi lanta II FSRD, hari Sabtu, 30 September 2017, Pelatihan ini berlangsung dengan peserta sebanyak 55 orang. Adapun tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk memberikan bekal keterampilan ikat celup kepada ibu-ibu sekitar kampus sehingga mereka dapat membuat kerajinan/handycraf untuk menambah pendapatan keluarga. Alhasil banyak ibu-ibu yang mengatakan “ini adalah pengalaman pertama saya dan saya sangat senang sekali diberikan ketarmpilan baru dan mohon ada pelatihan dan pendampingan selanjutnya”. Kegiatan ini adalah salah satu bentuk partisipasi Universitas Sebelas Maret dalam memberdayakan masyarakat sekitar kampus untuk meningkatkan keterampilan dibidang handycraft.