Indonesia terkenal sebagai penyumbang sampah plastik ke laut terbesar No.2 di Dunia setelah Tiongkok. Selain sampah plastik, Indonesia juga memiliki permasalahan dalam pengelolaan limbah kain tekstil dimana jika limbah tidak ditangani dengan baik, dapat memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan alam sekitar.
Berdasarkan data tersebut, sekelompok peneliti dari Universitas Sebelas Maret Surakarta menyusun proyek untuk memanfaatkan limbah kain perca menjadi produk aksesoris interior yang memiliki keindahan, fungsi, dan nilai ekonomis seperti selimut, bantal, gorden, dll. Karena proyek ini berkaitan dengan limbah rumah tangga atau limbah interior rumah. Sehingga target utama dari pelatihan ini adalah ibu-ibu rumah tangga, sebagai tokoh yang memegang peranan penting dalam menentukan kondisi rumah, dan paham terhadap limbah-limbah rumah tangga. Maka dari itu pada kegiatan ini akan melibatkan ibu-ibu rumah tangga dari Paguyuban Bank Sampah Gulon Asri, Jebres, Surakarta.
Proyek ini dimulai pada bulan Juni 2022 dengan mengadakan workshop. Workshop pertama yaitu dengan membuka pendaftaran peserta dan penyampaian materi tentang perubahan iklim dan sampah. Dari hasil workshop, terlihat bahwa peserta belum memiliki pengetahuan bagaimana cara mengolah limbah kain perca untuk dijadikan aksesoris interior. Mereka berpikir bahwa pembuatan aksesoris interior membutuhkan modal besar dan keterampilan khusus dalam membuatnya, sehingga pengabdian ini mendapatkan antusias yang cukup besar dari masyarakat sekitar. Setelah pemberian materi dilanjutkan dengan langkah selanjutnya adalah mengajak para peserta untuk langsung mempraktekkan bagaimana cara membuat aksesoris interior. Untuk alat dan bahan sudah disediakan dengan lengkap. Dalam proses pembuatannya terbilang cukup mudah, hanya menggunting kain perca, menyambung dan memilin kain tersebut. Panitia penyelenggara pengabdian mengajarkan dan memberikan simulasi bagaimana cara menyambung kain perca satu dan lainnya. Hal ini mendapatkan respon positif, sehingga peserta pengabdian sangat bersemangat untuk berlomba-lomba memilin kain perca. Kelompok dengan pilinan terpanjang ialah pemenangnya. Keantusiasan para peserta pengabdian mendapatkan apresiasi dari para panitia pengabdian.
Workshop kedua dilaksanakan pada tanggal September 2022 bertempatan di rumah bu Umi RT 02 RW 21 yang tak jauh dari “Bank Sampah Gulon”. Pada workshop kedua memfokuskan pada pengembangan keterampilan ibu-ibu sebagai wadah kreatifitas dan kolaborasi kepada masyarakat sekitar. Diawali dengan penyampaian materi tentang packaging dan pemasaran kemudian workshop dilanjut dengan pemberian bentuk packaging yang sudah didesain oleh anggota penelitian, antara lain packgaging keset kaki, bantal, pigura kain dan sebagainya.
Dalam pemberian materi pemasaran, pemateri menggunakan platform media sosial yaitu instagram karena dianggap merupakan salah satu platform yanng bisa diakses dan mudah digunakan dalam pengoperasiannya. Hampir sebagian besar peserta tidak mengerti akan icon-icon dari instagram. Oleh karena itu, penyampaian materi dilakukan dengan langsung mempraktikan penggunaan instagram agar para peserta paham dan mengerti bagaimana menggunakan instagram. Mengenalkan apa saja kegunaan dan fungsi icon-icon, bagaimana mempost sebuah foto atau video, memberikan caption produk serta hal-hal mendetail lainnya. Setelah penyampaian materi selesai, peserta workshop melakukan demonstrasi untuk membuat produk interior hingga jadi. Beberapa produk sudah dibuat oleh anggota penelitian pengabdian masyakakat antara lain, keset kaki, bantal dan partisi dinding. Worshop kedua ini merupakan upaya yang dilakukan dalam penelitian ini, untuk memberikan keterampilan dan ilmu dalam mengolah limbah kain perca. Pada pelatihan pengabdian ini bisa dilihat seberapa besar keterampilan yang dimiliki oleh para anggota bank sampah gulon.
Setelah workshop terakhir, tim panitia penyelenggara pengabdian masih menjalankan monitoring produk yang berhasil dibuat untuk kemudian disusun panduan cara produksi agar dapat dilanjutkan dan dengan harapan untuk terus dikembangkan oleh ibu-ibu dari Paguyuban Bank Sampah Pirli Jebres. Beberapa prototipe produk yang berhasil dibuat bersama yaitu macrame kain perca sebagai bahan utama beberapa produk, keset, cushion, dan wall-acoustic