FSRD – Program Studi (Prodi) Seni Rupa Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS), menggelar kegiatan diseminasi pada Selasa (15/10/2024), di Ruang Rosemary Rumah Atsiri, Jl. Watusambang, Plumbon, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Pertemuan tersebut diadakan dengan tujuan menyampaikan laporan serta menjadi ruang diskusi bersama narasumber yang hadir yaitu Tri Hartono Winata. Evaluasi dan tanggapan balik untuk kegiatan mendatang, juga turut serta dibahas demi kepentingan pengembangan potensi produk Batik Girilayu. Kegiatan tersebut diharapkan dapat membuka peluang untuk kolaborasi selanjutnya, tidak hanya bagi minat pengkajian tetapi juga penciptaan seni.
Batik merupakan hasil dari cerita lewat motif dan pola yang ada pada setiap kainnya. Karsa yang direalisasikan dalam karya melalui kesetiaan, kesungguh-sungguhan, dan komitmen juga kelak akan memiliki kekuatan, sekaligus timbal balik sehingga apapun bentuk karyanya dapat tetap hidup. Girilayu, merupakan wilayah dengan potensi dan warisan batik yang harus senantiasa dijaga agar tetap eksis dan digandrungi masyarakat luas. Batik Girilayu harus dilestarikan, satu dari beberapa diantaranya dengan cara memberikan keunggulan tersendiri. Bukan sebatas yang berkaitan dengan variasi tren maupun harga, tetapi juga memberikan kesan dan juga jasa yang baik agar produk memiliki karakter sehingga sulit dilupakan oleh konsumen.
Tantangan masa kini bagi para perajin Batik Girilayu adalah membuat motif batik dan desain yang mayoritas digandrungi oleh kalangan anak muda. Selain itu, hasil analisis pasar menunjukkan bahwa pembelian souvenir atau cenderamata banyak diminati sebagai alternatif produk yang dibeli dengan harga terjangkau. Potensi batik perlu diiringi dengan strategi pemasaran yang kekinian, sehingga masyarakat luas dapat tertarik untuk melihat berbagai macam produk yang beragam di Desa Girilayu. Keikutsertaan para influencer di sosial media juga dapat dijadikan sebagai sarana promosi yang efektif di era modern.
Kegiatan penelitian masih terintegrasi dengan tim MBKM dan KKN. Tim KKN 72, berhasil membuat varian produk gorden dengan teknik cap dan kuas, yang menghasilkan motif kontemporer. Tim KKN 73, juga menciptakan diversifikasi produk fashion berupa kemeja, outer, tas, ikat pinggang, dan sebagainya dengan gaya yang tren. Hasil luaran akhir atau output dari tim KKN dan MBKM ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu sumber inspirasi bagi para pengrajin Batik Girilayu.
Humas FSRD UNS 2024