Hadirkan Dosen Universitas Pendidikan Indonesia, FSRD UNS Gelar General Lecture Bahas Artificial Intelligence

FSRD – Untuk menambah pengetahuan mengenai Artificial Intelligence, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar General Lecture dengan tema “Kecerdasan Buatan dalam Pembelajaran Bidang Seni dan Desain” pada Selasa (7/11/2023). General Lecture yang digelar di Aula Gedung HB. Sutopo FSRD UNS ini menghadirkan dua pembicara spesial dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Beliau adalah Prof. Ade Gafar Abdullah, M.Si. dan Dr. Isma Widiaty, M.Pd.

General Lecture yang dibuka dan di moderatori oleh Plt. Wakil Dekan Akademik, Riset, dan Kemahasiswaan Dr. Deny Tri Ardianto, S.Sn., Dipl. Art. menyambut baik kedatangan kedua pembicara dari Universitas Pendidikan Indonesia. “Dalam kesempatan yang baik ini kita akan bersama sama menggali ilmu dari kedua narasumber spesial kita. Semoga apa yang disampaikan beliau beliau ini dapat menambah pengetahuan kita mengenai Artificial Intelligence dalam pembelajaran bidang seni dan desain“ ungkap Dr. Deny.

\\\\\\\"\\\\\\\"

Pemaparan materi yang pertama disampaikan oleh Prof. Ade Gafar Abdullah, M.Si. Beliau menyampaikan materi mengenai Analisis Data Riset Berbantuan Kecerdasan Artifisial. “Tujuan analysis data adalah mengungkap pengetahuan baru, memvalidasi hipotesis dan memberikan dasar empiris yg kokoh untuk temuan penelitian.” terang Prof Ade.

Beliau juga menjelaskan bahwa data penelitian saat ini menjadi sangat kompleks. Dengan data yg sangat kompleks ini kita membutuhankan suatu tools untuk mengolahnya. Maka dalam hal ini peran AI menjadi sangat penting ketika kita berhadapan dengan data yang sangat kompleks.

Dilanjutkan dengan pemaparan materi kedua yang disampaikan oleh Dr. Isma Widiaty, M.Pd. Beliau menyampaikan materi mengenai Sinergi Tradisi dan Inovasi : Bagaimana Digitalisasi Mengubah Landscap Kurikulum di Bidang Seni?.

\\\\\\\"\\\\\\\"

Berdasarkan pemaparan materinya, Dr. Isma menjelaskan bahwa sinergi antara tradisi dan inovasi terbukti dapat menghadirkan nuansa yang lebih menggairahkan, menyenangkan, santun dan modern dalam melaksanakan pembelajaran. Tradisi berfungsi membatasi ruang inovasi untuk tetap berada dalam koridor yang bertumpu pada nilai-nilai wisdom. Ruh utama dari inovasi berupa digitalisasi mempengaruhi lanskap kurikulum di pendidikan kejuruan.

“Dimensi implementasi kurikulum menjadi ruang utama pergerakan digitalisasi untuk membentuk berbagai tata ruang kurikulum yang lebih  menyejukkan, personal, kolaboratif, dan dapat melihat perspektif yang lebih luas dan bijaksana dalam memandang modernisasi.” jelas Dr. Isma.

Humas FSRD UNS 2023

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *